selingkuh.boos

Kamis, 19 November 2009

Orang yang berselingkuh itu selalu merasa salaaaah aja. Bukaaan… bukan kamu… itu mah cuma ngerasa aja…. Artinya sehebat-hebat dia menyembunyikannya, ketika berada di hadapan pasangan yang sebenarnya, selalu ada rasa risih, ada bingung, ada ..heeehh gitu.

Selingkuh itu adalah sebuah bibit, sebuah benih, dari kehancuran kehidupan rumah tangga. Alasannya macem-macem, kenapa selingkuh itu ada.
Apakah ini merupakan penyakit hati??
Ini bagian dari sekian banyak penyakit hati.
Kenapa kok jaman sekarang ini ada kesan seakan-akan selingkuh itu dihalalkan?
Halal itu lahir karena adanya pembenaran.
Dari mana pembenaran itu ada?
Dari setiap kejadian masalah-masalah pendukung dalam kehidupan rumah tangga.

Sesuatu yang dipendam, sesuatu yang ngga dibuka, sesuatu yang ngga diungkapin, Insya Allah semua orang ngerasain itu, semua orang tanpa terkecuali, akan membuat kondisi tidak nyaman.
Akhirnya ketika dia dekat dengan seseorang, “Kamu kenapa sih?”
“Ngga kok.”
“Kamu kok gitu banget, cerita doong”
Awalnya dari situ, cerita dia. “Gua pusing banget.”
“Kenapa?”
“Yang di rumah ga mau ngerti.”
Laaah… kan.. Ini merupakan bibit, yang diajak ngomong cuma mencoba ngerti. Ternyata coba ngerti itu juga bisa menjadi racun. Bukan Racunnya Cangcuter. Akhirnya menjadi kebiasaan.
“Kok ngobrol sama kamu comfort yah, kok merasa nyaman ya… kok merasa terlindungi ya. ”

Naaah ini bisa dianggap sebagai pembenaran. Karena mungkin dia tidak bisa mendapat kenyamanan dari yang seharusnya memberi kenyamanan. Ini yang sebenarnya perlu dijaga bener-bener. Sementara komitmen dari sebuah pernikahan sudah jelas, silahkan simak QS Ar Ruum ayat 21.

Dan dari tanda-tanda kebesaran Allah, Allah telah menciptakan buat kita, pasangan. Selalu berpasangan, laki-laki perempuan, perempuan laki-laki. Ngga mungkin laki-laki dengan laki-laki, atau perempuan dengan perempuan. Itu lesbiola namanya yah. Lebih baik les piano aja, atau les gitar. Oke .. kita ngga akan bahas itu.

Allah menciptakan pasangan buat kita, agar kita merasa tenteram, merasa nyaman. Seseorang klik itu kan karena ada kenyamanan, ada ketentraman, nyambung segala hal. Ketika diajak ngomong, “Telpon yang anda hubungi sedang selingkuh”. Ngga bakalan klik.

Kalau dulu waktu masih bujangan pulang sembarangan, ketika sudah beristri dia tahu, jam sepuluh musti pulang, ada yang nunggu. Selalu teratur. Ada keteraturan dari kenyamanan itu. Akhirnya dari kenyamanan itu muncul kasih dan sayang.

Tapi lagi-lagi yang namanya kehidupan rumah tangga itu ga luput dari yang namanya ujian. Dan tidak mungkin tidak ada ujian. Lalu apa bisa dikatakan kalau selingkuh merupakan akar dari suatu poligami? Oooh… poligami dan selingkuh adalah sesuatu yang jauh berbeda. Selingkuh ngga didasari pernikahan. Just having fun. Ready for use.

Tapi kan bisa mengarah ke sana, karena masing-masing saling menginginkan, saling membutuhkan? Justru itu akan lebih baik, daripada hidup dalam perselingkuhan. Karena yang namanya orang dewasa selingkuh, ga bakalan jauh dari yang namanya ML. Dan kalau itu dilakukan dengan orang yang bukan pasangan yang sebenarnya, sangat diharamkan oleh Allah.

0 komentar:

Posting Komentar